BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua orang didunia ini pasti merasakan cinta, cinta
kepada Allah, keluarga, masyarakat dan
lain
sebagainya. Bahkan tidak sedikit orang yang belum mengerti apa itu cinta.
Mereka belum bisa mengartikan cinta itu apa. Cinta dua orang insan manusia yang
saling mencintai dan menyayangi ada kalanya suka menghalalkan segala cara agar
emreka bisa bersatu, tetapi ada juga yang mencintai dengan bertepuk sebelah
tangan yang akhirnya orang-orang yang sedang mengalami rasa cinta itu buta akan
keridhoan Allah SWT, dan dapat menghalalkan segala cara.
Cinta itu seperti hukum kekekalan energy, dimana
energy tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya bisa berpindah dari
bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Begitupun cinta, cinta itu tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya bisa berpindah ke satu
orang keorang lain.
Dalam hal ini, saya sebagai penulis akan mengangkat
tema dan judul yang sama pada makalah ini yaitu “CINTA DUNIAWI”. Untuk itu
dalam makah ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang sumber hukum dan dalil yang menyangkut dengan cinta.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Ushul fiqih
2. Untuk mengetahui dalil-dalil tentang
cinta
1.3 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Cinta
2. Permasalahan Cinta Di Masyarakat
3. Dalil-dalil yang Menjelaskan Tentang
Cinta
4. Tanggapan Penulis
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Cinta
2.2
Permasalahan Cinta Duniawi Di
Masyarakat
2.3
Dalil-dalil yang Menjelaskan Tentang
Cinta Duniawi
Bilamana
seseorang sudah keterlaluan cintanya akan dunia, ada tiga hal yang akan melekat
pada dirinya. Kecelakaan yang tak kunjung habis akibat buruknya, rakus yang tak
akan kunjung sampai kepada kekayaan, dan harapan yang yang tak akan sampai
ujungnya. Memang dunia itu meminta dan diminta. Maka barang siapa yang yang
mengharapkan dunia, alam akhirat akan mengharapkannya sampai ia meninggal.
Artinya : “Berteriaklah
anak adam hartaku, hartaku ….! Adakah kamu memiliki harta benda wahai anak
adam. Melainkan yang telah kamu makan kemudian habis, atau sesuatu yang telah
kamu pakai kemudian sirna, atau yang telah kamu belanjakan dan telah kamu lalui.”(1)
Firman Allah dalam Al-quran
Artinya : “Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang
yang bersamanya bersikap keras terhadap oarang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang kepada mereka… (Q.S Al-Fath : 29)
Artinya : “Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah dalam
naungan-Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya : 1) pemimpin yang
adil; 2) pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Azza wa Jalla; 3)
lelaki yang hatinya bergantung (selalu teringat untuk kembali) kepada masjid; 4)
dua orang lelaki yang saling mengasihi karena Allah, keduanya berkumpul saling
mangasihi dan berpisah juga saling mengasihi; 5) lalaki yang yang diundang oleh
perempuan bangsawan dan cantik tetapi ia berkata “Aku takut kepada Allah”; 6)
lalaki yang memberikan sedekah, tetapi ia menyamarkannyasampai-sampai
diibaratkan tangan kirinya tidak tahuapa yang telah dibelanjakan oleh tangan
kanannya; 7) lalaki yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi, lalu
mengalirlah air matanya.” (H.R Bukhari dan Muslim). (2)
Tak ada
yang tertinggal melainkan hanyalah amal perbuatanmu. Seperti yang dijelaskan
dalam hadits berikut :
Artinya
: “Pemberangkatan mayit itu diiringi oleh tiga hal: yaknikeluarganya, harta
bendanya dan amal perbuatannya. Yang dua akan pulang kembali, dan satunya akan
tetap tinggal. Yan pulang ialah keluarga dan harta bendanya, sedang yang tetap
tinggal ialah amalnya.”(3)
BAB
III
PENUTUP
3.1
Tanggapan Penulis
Semua
orang didunia ini tidak dipungkiri membutuhkan sesuatu dan membutuhkan
seseorang untuk dapat hidup didunia ini, seperti harta, tahta dan jabatan serta
seseorang yang dicintai (istri atau suami).
Dalam
menanggapi permasalahan orang yang cinta akan duniawi memang susah untuk
dihilangkan. Namun jika kita lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak
beribadah, Insya Allah kita akan lebih mengerti bahwa segala sesuatu yang kita
punya didunia ini adalah titipan dari Allah.
Selain
dengan kita mendekatkan diri kepada Allah kita juga harus meyakini tentang
segala sesuatu yang kita punya itu adalah titipan Allah. Jika tidak ada
keyakinan dan tidak ada niat dari diri kita sendiri maka akan sangat sulit
untuk itu semua. Seperti yang sudah dijelaskan pada hadits berikut : “Adakah
kamu memiliki harta benda wahai anak adam. Melainkan yang telah kamu makan
kemudian habis, atau sesuatu yang telah kamu pakai kemudian sirna, atau yang
telah kamu belanjakan dan telah kamu lalui.”(1)
Tak ada
yang tertinggal melainkan hanyalah amal perbuatanmu. Seperti yang dijelaskan
dalam hadits berikut : “Pemberangkatan mayit itu diiringi oleh tiga hal:
yaknikeluarganya, harta bendanya dan amal perbuatannya. Yang dua akan pulang
kembali, dan satunya akan tetap tinggal. Yan pulang ialah keluarga dan harta
bendanya, sedang yang tetap tinggal ialah amalnya.”(3)
3.2
Kesimpulan
Dari yang
telah dipaparkan dalam makalah, penulis menyimpulkan bahwa setiap orang
hendaklah sadar akan adanya hari akhir. Semua yamg kita pumya didunia hanyalah
titipan Allah SWT saja, yang pada akhirnya akan diperhitungkan dan
dipertanggung jawabkan nanti diakhirat.
0 komentar:
Posting Komentar