Kamis, 17 November 2011

Cinta Duniawi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Semua orang didunia ini pasti merasakan cinta, cinta kepada Allah, keluarga, masyarakat dan lain sebagainya. Bahkan tidak sedikit orang yang belum mengerti apa itu cinta. Mereka belum bisa mengartikan cinta itu apa. Cinta dua orang insan manusia yang saling mencintai dan menyayangi ada kalanya suka menghalalkan segala cara agar emreka bisa bersatu, tetapi ada juga yang mencintai dengan bertepuk sebelah tangan yang akhirnya orang-orang yang sedang mengalami rasa cinta itu buta akan keridhoan Allah SWT, dan dapat menghalalkan segala cara.
Cinta itu seperti hukum kekekalan energy, dimana energy tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya bisa berpindah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Begitupun cinta, cinta itu tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya bisa berpindah ke satu orang keorang lain.
Dalam hal ini, saya sebagai penulis akan mengangkat tema dan judul yang sama pada makalah ini yaitu “CINTA DUNIAWI”. Untuk itu dalam makah ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang sumber hukum dan  dalil yang menyangkut dengan cinta.
1.2       Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ushul fiqih
2.      Untuk mengetahui dalil-dalil tentang cinta
1.3       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Pengertian Cinta
2.      Permasalahan Cinta Di Masyarakat
3.      Dalil-dalil yang Menjelaskan Tentang Cinta
4.      Tanggapan Penulis

BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pengertian Cinta
2.2              Permasalahan Cinta Duniawi Di Masyarakat
2.3              Dalil-dalil yang Menjelaskan Tentang Cinta Duniawi
Bilamana seseorang sudah keterlaluan cintanya akan dunia, ada tiga hal yang akan melekat pada dirinya. Kecelakaan yang tak kunjung habis akibat buruknya, rakus yang tak akan kunjung sampai kepada kekayaan, dan harapan yang yang tak akan sampai ujungnya. Memang dunia itu meminta dan diminta. Maka barang siapa yang yang mengharapkan dunia, alam akhirat akan mengharapkannya sampai ia meninggal.



Artinya :   “Berteriaklah anak adam hartaku, hartaku ….! Adakah kamu memiliki harta benda wahai anak adam. Melainkan yang telah kamu makan kemudian habis, atau sesuatu yang telah kamu pakai kemudian sirna, atau yang telah kamu belanjakan dan telah kamu lalui.”(1)
Firman Allah dalam Al-quran


Artinya : “Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap oarang-orang kafir, tetapi berkasih sayang kepada mereka… (Q.S Al-Fath : 29)









Artinya : “Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya : 1) pemimpin yang adil; 2) pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Azza wa Jalla; 3) lelaki yang hatinya bergantung (selalu teringat untuk kembali) kepada masjid; 4) dua orang lelaki yang saling mengasihi karena Allah, keduanya berkumpul saling mangasihi dan berpisah juga saling mengasihi; 5) lalaki yang yang diundang oleh perempuan bangsawan dan cantik tetapi ia berkata “Aku takut kepada Allah”; 6) lalaki yang memberikan sedekah, tetapi ia menyamarkannyasampai-sampai diibaratkan tangan kirinya tidak tahuapa yang telah dibelanjakan oleh tangan kanannya; 7) lalaki yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi, lalu mengalirlah air matanya.” (H.R Bukhari dan Muslim). (2)
Tak ada yang tertinggal melainkan hanyalah amal perbuatanmu. Seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut :


Artinya : “Pemberangkatan mayit itu diiringi oleh tiga hal: yaknikeluarganya, harta bendanya dan amal perbuatannya. Yang dua akan pulang kembali, dan satunya akan tetap tinggal. Yan pulang ialah keluarga dan harta bendanya, sedang yang tetap tinggal ialah amalnya.”(3)



BAB III
PENUTUP

3.1              Tanggapan Penulis
Semua orang didunia ini tidak dipungkiri membutuhkan sesuatu dan membutuhkan seseorang untuk dapat hidup didunia ini, seperti harta, tahta dan jabatan serta seseorang yang dicintai (istri atau suami).
Dalam menanggapi permasalahan orang yang cinta akan duniawi memang susah untuk dihilangkan. Namun jika kita lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak beribadah, Insya Allah kita akan lebih mengerti bahwa segala sesuatu yang kita punya didunia ini adalah titipan dari Allah.
Selain dengan kita mendekatkan diri kepada Allah kita juga harus meyakini tentang segala sesuatu yang kita punya itu adalah titipan Allah. Jika tidak ada keyakinan dan tidak ada niat dari diri kita sendiri maka akan sangat sulit untuk itu semua. Seperti yang sudah dijelaskan pada hadits berikut : “Adakah kamu memiliki harta benda wahai anak adam. Melainkan yang telah kamu makan kemudian habis, atau sesuatu yang telah kamu pakai kemudian sirna, atau yang telah kamu belanjakan dan telah kamu lalui.”(1)
Tak ada yang tertinggal melainkan hanyalah amal perbuatanmu. Seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut : “Pemberangkatan mayit itu diiringi oleh tiga hal: yaknikeluarganya, harta bendanya dan amal perbuatannya. Yang dua akan pulang kembali, dan satunya akan tetap tinggal. Yan pulang ialah keluarga dan harta bendanya, sedang yang tetap tinggal ialah amalnya.”(3)
3.2              Kesimpulan
Dari yang telah dipaparkan dalam makalah, penulis menyimpulkan bahwa setiap orang hendaklah sadar akan adanya hari akhir. Semua yamg kita pumya didunia hanyalah titipan Allah SWT saja, yang pada akhirnya akan diperhitungkan dan dipertanggung jawabkan nanti diakhirat.  


0 komentar:

Posting Komentar